Palang Parkir Otomatis Segera Beroperasi di Pasar Anyar

KOTA TANGERANG-PT TNG akan segera mengoperasikan palang parkir otomatis di kawasan Pasar Anyar. Keberadaan palang parkir otomatis itu adalah upaya PT TNG dalam memaksimalkan retribusi parkir yang selama ini mengalami kebocoran.

Direktur Utama PT TNG Edi Candra mengatakan, Pasar Anyar akan menjadi proyek percontohan dari penerapan palang parkir otomatis. Kedepan, sejumlah kawasan parkir yang dikuasai PT TNG juga akan dipasang alat tersebut, seperti di kawasan pendidikan Cikokol.

Edi mengatakan, dirinya sudah melakukan pengecekan terhadap alat dan sistem parkir otomatis. Menurutnya persiapannya sudah mencapai 90 persen. “Kita sudah lihat alatnya, didalam sudah ada server dan komputer, settingan alatnya juga sudah siap,” ujarnya ketika melakukan pengecekan langsung di pintu masuk Pasar Anyar bersama Manager Operasional PT TNG Rudi Hariyadi, Selasa 23 Juni 2020.

Menurut Edi, saat ini pihaknya tengah menyiapkan training (pelatihan) kepada petugas di lapangan. “Jadi pegawai yang ada sekarang ini kita didik, kita training agar bisa mengoperasikan alat ini. Kalau kemarin masih manual, sekarang beralih menggunakan teknologi,” jelasnya.

Edi berharap, dengan diterapkannya palang parkir otomatis di kawasan Pasar Anyar maka akan memaksimalkan pemasukan retribusi yang selama ini dinilai belum maksimal. Menurutnya, kebocoran yang terjadi selama ini akibat dari banyaknya kendaraan yang menerobos masuk Pasar Anyar dengan tidak mau membayar retribusi parkir dan mengacuhkan keberadaan petugas di lapangan.

“Kalau sekarang semuanya sudah tersistem. Laporannya juga langsung masuk ke kita. Sehari berapa motor atau mobil yang masuk ketahuan. Palang pintu menjadi pembatas. Kalau tetap menerobos kita perkarakan dengan delik pengerusakan aset ,” ujarnya.

Edi mengatakan, sebagaimana rekomendasi dari Inspektorat, pemberlakuan sistem palang parkir otomatis disemua wilayah harus cepat dilakukan. “Makanya harus kita segerakan,” ujarnya.

Menurut Edi, selain di gerbang utama Pasar Anyar, palang parkir otomatis juga akan ditempatkan di sejumlah titik di kawasan itu agar tidak ada lagi jalur tikus kendaraan yang masuk tanpa membayar retribusi parkir. “Semua akses masuk ke Pasar Anyar harus melewati palang parkir otomatis.(Humas PT TNG).

Forum Group Discussion PSEL (Pengolahan Sampah Menjadi Energy Listrik) Kota Tangerang

Proyek Listrik Tenaga Sampah
Draf Perjanjian Kontrak Disiapkan

KOTA TANGERANG-PT TNG saat ini sedang menyiapkan draf perjanjian kontrak dengan pemenang lelang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS). Proyek yang saat ini berubah nama menjadi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) akan dikelola oleh PT Oligo Infrastruktur Indonesia, perusahaan konsorsium gabungan perusahaan dari Amerika, Hongkong, India dan Malaisya.

Direktur Utama PT TNG Edi Candra mengatakan, sebelum proyek benar-benar berjalan, pembahasan draf perjanjian adalah hal krusial yang perlu dibahas secara koperhensif karena berkaitan dengan aspek hukum dan ekonomis sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.

Menurutnya, dari 100 pasal perjanjian, pihaknya masih membahas 16 pasal, dikarenakan setiap pasal yang dibahas memerlukan perjuangan untuk tidak merugikan kedua belah pihak.

“Draf perjanjian kontrak ini dibahas pasal perpasal untuk kepentingan para pihak. Karena proyek ini jangka waktunya panjang dan nilai investasi yang tinggi, sehingga penuh kehati-hatian dalam membahasnya,” ujar Edi Candra saat menjadi narasumber dalam fokus diskusi dengan tema “PSEL akankah mimpi menjadi nyata?” yang digelar Bankasuci, Jumat (19/6).

Dalam kesempatan itu Edi Candra menjelaskan, pihaknya berharap pembahasan draf perjanjian kontrak bisa disepakati akhir bulan Juli, namun dilihat masih cairnya pembahasan dimungkinkan melewati target yang ada.

“(Pembahasan draf kontrak perjanjian-red) kita targetkan selama tiga bulan dari pertengahan April sampai pertengahan Juli, jadi kita masih on progres,” jelasnya.

Edi mengatakan, proses lelang sendiri sudah berjalan hampir dua tahun hingga akhirnya diputuskan pemenang lelang. Menurut edi proses panjang lelang sendiri terjadi karena kompleksnya proyek yang akan dikerjakan, terutama sekali terkait negoisasi typing fee dan kontrak kerjasama.

Ditempat yang sama, Ketua Tim seleksi lelang Guntur Sitorus menerangkan, proses pengelolaan sampah yang dilakukam PT Oligo Infrastruktur Indonesia sebagai pemenang. Menurutnya, sampah yang turun dari truk sampai ke TPA Rawa kucing akan melalui timbangan dasar yang pembayarannya berdasarkan tonase.

Setelah ditimbang, sampah akan masuk ke proses reception Area yaitu area parkir untuk memilah sampah yang dibantu oleh para pemulung dan pekerja.

Setelah proses itu, sampah yang dipilah masuk ke bangunan material rekoferi untuk kembali dipilih secara detail. Kemudian dari hasil pemisahan tahap kedua itu dilakukan proses pengeringan menjadi briket. Briket inilah yang menjadi bahan dasar utama untuk diproses menjadi sumber energi listrik.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Dedi suhada mengatakan, pengelolaan sampah berbasis teknologi sudah mendesak harus dilakukan. Menurutnya jumlah sampah di TPA Rawakucing saat ini sudah over kapasitas. Menurutnya saat ini jumlah penduduk Kota Tangerang yang mencapai 2 juta jiwa menghasilkan timbunan 1400 sampai 1500 ton perhari.

“Ahli kita sudah menghitung di tahun 2047 timbunan sampah akan menjadi 2.800 ton perhari dengan asumsi bertambahnya jumlah penduduk menjadi 3 juta penduduk. Ini yang menjadi perhatian kita bersama,” tandasnya.(Humas PT TNG).

Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

Tangerang, dilaksanakannya Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) pada hari senin, 27 Agustus 2018 bertempat di Days Hotel and Suites Airport, Kota Tangerang. Dari 65 Perusahaan baik luar maupun dalam negri yang mendaftar secara online maupun datang langsung ke kantor PT. Tangerang Nusantara Global, sebanyak 57 perusahaan menghadiri acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) Pengadaan Badan Usaha Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu Ramah Lingkungan Kota Tangerang. Banyak investor asing baik dalam maupun luar negri yang ikut menghadiri acara tersebut. Dan sekarang pada tanggal 29 Agustus 2018 jumlah pendaftar sudah mencapai 77 perusahaan yang sudah mendaftar dan masih terus bertambah.

Pengukuran Lahan Parkir Tahap II & III

Kota Tangerang, PT Tangerang Nusantara Global mendampingi Dinas terkait diantaranya : Dinas Perhubungan, BPKAD, Dinas PUPR, serta Konsultan Publik melakukan pengukuran lahan milik Pemerintah Daerah Kota Tangerang Tahap II, yang akan digunakan untuk lahan parkir yang ada di Kota Tangerang. Pada hari pertama pengukuran dilakukan di kawasan dan bahu jalan Jalan Ahmad Yani, Jalan M. Yamin, Jalan A. Dimyati, Jalan MT. Haryono, Jalan Soleh Ali, Jalan Nyimas Melati, Jalan Sutoyo, Jalan Dewi Sartika, Jalan Baharudin (15/05/2018).

Dihari kedua pengukuran dilanjutkan pada kawasan dan bahu jalan yang terletak di Jalan Jalan Kalipasir, mulai dari Flying Deck sampai dengan Belakang Masjid Raya, Jalan Otto Iskandardinata, mulai dari Apotek Santi Medica sampai dengan pertigaan Jalan Moh. Toha. Data hasil pengukuran dari Tahap II & III kemudian akan diserahkan dengan dinas terkait (16/05/2018).

Pengukuran Lahan Parkir Tahap I

Kota Tangerang, PT Tangerang Nusantara Global mendampingi Dinas terkait diantaranya : Dinas Perhubungan, BPKAD, Dinas PUPR, serta Konsultan Publik melakukan pengukuran lahan milik Pemerintah Daerah Kota Tangerang, yang akan digunakan untuk lahan parkir yang ada di Kota Tangerang. Dihari pertama diantaranya ada beberapa kawasan dan bahu jalan yang diukur yaitu : Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan TMP Taruna, Jalan Maulana Yusuf, Kawasan Perkantoran Cikokol, Kawasan Taman Potret, Kawasan Taman Laksa (4/4/2018).

Pengukuran jalan dilakukan secara manual (walking distance mater) oleh petugas konsultan. Dalam pengukuran tersebut dilakukan sesuai dengan marka yang telah dibuat oleh Dinas Perhubungan/UPT Parkir. Setelah dilakukan perhitungan oleh pihak konsultan kemudian data pengukuran diserahkan kepada dinas terkait. Ada beberapa tambahan ruas jalan yang semula tidak terdata oleh Dinas Perhubungan yaitu depan laksa.
Dihari kedua pengukuran dilanjutkan pada kawasan dan bahu jalan yang terletak di Jalan KI Ansawi bagian samping kanan dan kiri dari sebrang Masjid Agung (POS TDR), Jalan Satria Puspem (Sekeliling Pusat Pemerintahaan Kota Tangerang), Jalan Kisamaun (depan Pendopo dari Gapura Pasar Lama – Pertigaan Bank Mandiri), Kawasan Pasar Lama (Kawasan dalam, POS TDR Masjid Agung – POS TPR Nyimas Melati). Hasil pengukuran bahu jalan yang telah dilaksanakan, akan akan dikompilasi dengan data yang sesuai Perwal No. 551/Kep.417 –Dishub/2017 tentang Penetapan Tempat Parkir Di Tepi Jalan Umum dan Tempat Khusus Parkir yang kemudian Data hasil kompilasi akan dirapatkan dengan dinas terkait (5/4/2018).

Penandatanganan MOU PT. TNG Dengan PT. MPP

Dalam perkembangan yang terjadi agar terjadinya keseimbangan dan pengoptimalan untuk penambahan Pendapatan Daerah Kota Tangerang, maka Pengelolaan Perparkiran sudah dialihkan kepada BUMD Kota Tangerang yaitu PT Tangerang Nusantara Global.

Setelah melalui beberapa kajian dan beauty contest yang dilakukan oleh PT TNG, maka terpilih PT Mustika Pelita Pratama sebagai Pihak ketiga yang bekerja sama dengan PT TNG dalam pengelolaan perparkiran terhitung mulai 1 Juli 2018.

PT TNG dan PT MPP telah berkordinasi dengan dinas-dinas terkait dalam pengelolaan ini. Diharapkan bahwa pengalihan pengelolaan perparkiran mengoptimalkan pendapatan daerah.

Melihat Kampung Rukun di Pintu Gerbang Indonesia

Masyarakat Kota Tangerang merupakan masyarakat yang heterogen dan terdiri dari beraneka ragam agama dan budaya, mulai dari etnis Jawa, Betawi hingga Tionghoa. Oleh karenanya Kecamatan Neglasari menerapkan program Kampung Rukun.

Kampung Rukun yang terletak di RW 07 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari, merupakan salah satu program Kecamatan Neglasari menuju Neglasari HEBAT (Hijau, Eksotis, Bersih, Aman dan Tertib).

Ronal, salah seorang warga di RW 07 mengaku senang dan bangga dengan program Kampung Rukun ini.

“Tadinya kampung kita ini kusam, kotor. Tetapi dengan ada gambar 3D ini jadi lebih indah dan berwarna,” ujarnya.

Selain itu, dengan adanya program sedekah oksigen di Kecamatan Neglasari ia berharap lingkungan tempat tinggalnya menjadi lebih hijau.

“Kita tanam dua pohon hias di pot, supaya kampung kita lebih hijau dan mengurangi polusi,” ucapnya.

Camat Neglasari, Ubaidillah Ansar mengatakan, Kampung rukun merupakan pilot projek keberagaman dan daya tarik wisata yang ada di Kecamatan Neglasari. Ciri khas Kampung Rukun ini mengusung konsep tiga dimensi (3D) dari lukisan realis atau gambar-gambar hidup. Program kampung rukun sendiri sudah berlangsung sejak Januari 2018 lalu.

Kampung Rukun yang terletak tak jauh dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan kawasan hunian Aeropolis, diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Kecamatan Neglasari.

“Kedepannya kita ingin kampung rukun ini menjadi destinasi wisata. Terlebih di Aeropolis ini banyak wisatawan baik lokal maupun asing. Jadi, kalau kampungnya sudah bagus mereka cukup jalan kaki dapat menikmati wisata 3D,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ubaidillah menuturkan wahana lukisan 3D yang menjadi daya tarik utama kampung rukun terdapat pada dinding bangunan dan fasilitas umum di pinggir gang hingga permukiman warga.

“Dinding di kampung rukun ini dihiasi beragam lukisan mulai dari gambar tehyan, ondel-ondel, naga, aquarium hingga pintu air 10,” terangnya.

Tanah Tinggi Hadirkan Kampung Warna-warni Bernuansa Religi

Perkampungan tampak sedap dipandang di wilayah Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang. Daerah tersebut terlihat penuh warna – warni. Dinding – dinding di pemukiman wilayah ini tergambar begitu apik. Bahkan memiliki nilai artistik.

Bukan hanya sekadar coret – coretan di dinding. Atau pun mural dengan corak gambar yang cuma memanjakan mata saja. Melainkan lebih dari itu. Penuh makna dan edukasi dari warna yang tergambarkan di Tanah Tinggi.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Lurah Tanah Tinggi, Hadi Ismanto. Ia mengaku terkejut ketika wilayahnya disulap menjadi seperti ini. Sempat dirinya tertegun melihat gambar – gambar di tembok rumah – rumah warga. Gambar tersebut berisikan makna mendalam dari sisi keyakinannya.

“Banyak gambar – gambar religius. Ini yang buat anak – anak muda. Mereka urunan dan bikin kampungnya jadi warna – warni seperti ini,” ujar Hadi saat berbincang, Rabu (30/5/2018). Gambar itu di antaranya mulai dari tata cara berwudhu, shalat, baca Al Quran dan masih banyak yang lainnya. Menurutnya ini memberikan pendidikan serta pengetahuan kepada anak – anak atau pun warga mengenai agama. “Semoga banyak manfaatnya, jadi tidak hanya bukan gambar sembarangan saja, tetapi juga ada nilai edukasinya. Apalagi ini momen Ramadan,” ucap Hadi.

Sementara Faisal (17) satu dari remaja setempat menceritakan mengenai gambar – gambar yang dibuatnya itu. Ia menyukai menggambar sedari kecil. “Saya terinspirasi dari mengenang masa kecil. Gimana caranya diajarin wudhu, shalat, sama puasa. Makanya bikin gambar – gambar seperti itu,” kata Faisal yang juga merupakan remaja Masjid Al Ikhlas RT 03 / RW 04 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Pemuda berusia 17 tahun ini melakukan aksinya tersebut tak seorang diri. Faisal dibantu oleh rekan – rekan sebayanya. “Biasanya habis shalat terawih kumpul, iseng – iseng gambar. Warga juga pada mau rumahnya digambar kayak gitu,” ungkapnya. Ia pun menuturkan hal ini juga dilakukan guna mengisi waktu Ramadan. “Mendingan bikin gambar seperti ini, kegiatan positif. Dari pada tawuran atau ribut – ributan enggak jelas, banyak ruginya,” imbuh Faisal.

Selain itu, Hadi Ismanto pun berinisiatif untuk membuat kegiatan positif. Yakni dengan menggelar lomba mewarnai kepada anak – anak. “Yang jadi juri yaitu para remaja yang buat gambar – gambar religi di Kampung Tanah Tinggi warna – warni ini,” beber Hadi. Peserta lomba berasal dari wilayah sekitar. Pendaftaran pun dibuka gratis. “Lomba mewarnai ini untuk anak – anak usia 5 sampai 7 tahun,” jelasnya.

Pelayanan Kepegawaian Secara Paperless Menjadi Model Nasional

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang banyak dijadikan contoh dalam pelayanan Non Kertas (Paperless). Sebanyak 14 Kabupaten dan Kota di Indonesia akan mengadopsi program yang dicanangkan oleh BKPSDM ini.

Rencananya pada bulan Oktober mendatang BKPSDM Kota Tangerang akan meningkatkan seluruh pelayanan kepegawaian secara Paperless ini. Menurut Kepala Badan BKPSDM Drs. Akhmad Lutfi, peningkatan pelayanan melalui Paperless dilakukan untuk lebih mempermudah ASN dalam mengetahui perkembangan kompetensi masing masing personal.

“Kalau ada Paperless ini jadi nanti dia tidak perlu lagi mengumpulkan berkas dan kelengkapan data. Karena semua data mereka sudah ada di kami yang termanajemen sistem dalam aplikasi SIKDA,” ungkapnya. Dan mulai oktober pula pelayanan kenaikan pangkat dan pensiun secara otomatis menggunakan metodelogi paperless tersebut.

“Dengan begitu, lanjut Lutfi, para aparatur pemerintah bisa dengan fokus untuk memberi pelayanan kepada masyarakat tanpa harus memikirkan dirinya sendiri, dikarenakan urusan kepangkatan dan data kompetensi sudah menjadi tanggungjawab BKPSDM” ujar Lutfi.

Terlebih lagi saat ini BKPSDM Kota Tangerang memiliki SIKDA yang juga merupakan aplikasi sistem informasi kepegawaian yang mampu memenuhi kebutuhan data potensi aparatur di lingkungan pemerintah Kota Tangerang. Menurut Lutfi, SIKDA sangat diperlukan untuk menyajikan data kepegawaian secara akurat, lengkap dan valid.

“Jelas banyak sekali manfaatnya. Makanya ada kurang lebih 14 Kabupaten dan Kota di Indonesia yang telah mengadopsi SIKDA melalui MOU dengan walikota. Selain itu BKN juga sangat mengapresiasi langkah kita sampai pada tahun 2017 kami diberikan penghargaan sebagai role model nasional,” ucapnya.

Selain itu Lufti menyampaikan kunci dari keberhasilan dalam pengelolaan data kepegawaian dilingkungan Pemerintah Kota Tangerang yaitu antara lain, membangun komitmen dan sinergitas antar bidang di lingkungan BKPSDM, membangun komunikasi antar Kepala Dinas, Kerjasama dengan otorisasi teknologi informasi, serta meningkatkan sumber daya manusia dan regulasi.

“Itu juga fungsi dari SIKDA agar dapat menjaga eksistensi demi terciptanya data pegawai yang valid dan akurat. Jadi dengan adanya Paperless ini kami yakin aparatur akan mampu dan terus meningkatkan pelayanan untuk masyarakat,” jelasnya. Lutfi menambahkan lebih lanjut, pihak BKPSDM dalam memaksimalkan pelayanan dan juga SDM di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang memiliki banyak cara dan juga strategi. Menurutnya peningkatan kualitas SDM sangatlah diperlukan.

“Guna melakukan kaderisasi pada jajaran tingkat administrasi sampai pimpinan tinggi, tahun ini kita mengadakan workshop untuk aparatur dieselon 2 dan 3 selama 40 kali dalam seyahun, dalam hal ini kami mendatangkan narasumber yang berkompeten untuk membuat SDM kita lebih berkualitas,” jelasnya. Dikatakan Lutfi, selain itu juga pihaknya kini memiliki satu tim Assesor yang merupakan tim khusus dalam memilih dan juga menyaring SDM agar bisa berada sesuai dengan tempatnya. Lebih lanjut bahwa BKPSDM telah memiliki assesor yang mampu memetakan potensi dan kompetensi per individu aparatur.